Kateristik Informasi Berbasis Manajemen

Piramida organisasi membagi manajemen pengambil keputusan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
(1) Top Manager (TM);
(2) Middle Manager (MM); dan
(3) Lower Manager (LM).


        Pengambilan keputusan oleh TM biasanya bersifat strtategis, dalam artian untuk keperluan perencanaan jangka panjang dan penetuan target organisasi beserta metodenya.. Sementara  MM  menterjemahkan target strategis yang ditetapkan dalam periode jangka menengah. LM selanjuynya akan mengimplimentasikan dalam kegiatan sehari-hari sesuai prosedur dan target jangka pendek.

Karakteristik informasi yang diperlukan untuk masing-masing tingkatan manajemen berbeda. Setidaknya ada  enam dimensi yang harus diperhatikan, yaitu :

  1. Sumber Informasi : Informasi yang diperlukan oleh TM biasanya bersumber dari luar organisasi (eksternal) yang secara langsung mapun tidak langsung mempengaruhi jalannya organisasi, seperti : (a) keadaan pasar,  kecenderungan ekonomi, gejala social, pesaing baru, kebijakan dll. Bagi MM membutuhkan informasi eksternam maupun internal terkait dengan kegiatan harian, misalnya dari luar berupa jenis-jenis bahan  baku, kualitas dan harganya, teknologi baru penunjang penciptaan jasa  dan lainnya. Contoh informasi internal berupa stok  barang di gudang, pelayanan pelanggan dan lainnya. Bagi LM lebih membutuhkan  informasi berkaitan berkaitan dengan internal organisasi seperti hutang-piutang pelanggan, pesanan, ketersediaan SDM dan lainnya.
  2. Frekuensi Keputusan : Kapan seorang TM mengambil keputusan sulit disuga. Paling tidak setagun sekali, khusunya pada saat organisasi menghadapi “bahaya”, dimana keputusan perlu dilakukan secara mendesak.Bagi MM secara berkala ada pertemuan bulanan, tiap yiga bulan atau tiap enam bulan, biasanya berkenaan dengan evaluasi  perencanaan anggaran, evaluasi kinerja dan lain-lain. Sementara bagi seorang LM informasi yang dibutuhkan setiap hari, bahkan mungkin tiap jam.
  3. Skala Waktu :  adalah persoalan seberapa jauh seorang manager harus memonitor program atau pekerjaan yang diembannya. Seorang TM misalnya berkenaan dengan  investasi / kebijakan baru menciptakan  produk atau jasa baru. Sebuah proyek biasanya memerlukan waktu tahunan. Bagi MM proyek jangka menegah menjadi  hal utama, paling tidak setiap satu bulan. Sedangkan bagi LM memerlukan informasi yang up-to date untuk keperluan supervise harian.
  4. Time Horizon :  adalah kewajiban TM untuk melihat  ke depan untuk membawa organisasi pada visi, sehingga informasi yang diperlukan adalah yang relevan. Adapun MM melihat kedepan dengan kaca mata  perencanaan jangka pendek, sementara bagi LM adalah melihat apakah target  yang dicanangkan telah tercapai atau belum.
  5. Scope :  bagi TM lebih terkait pada  penentuan strtategi yang tepat. Sedangkan bagi MM dan LM tidak boleh lepas dari kebijakan dan standar yang telah ditetapkan oleh manager diatasnya.
  6. Hakekat Keputusan:  TM biasanya mengambil keputusan tanpa struktur yang jelas, seolah-olah diambil atas dasar “feeling”, atau naluri tanpa alas an yang jelas. Sedangkan bagi MM dan LM pengambilan keputusan lebih terstruktur, seperti pemanfaaatan data statistic, modeo matematika, riset operasional dan hal lainnya.
First


EmoticonEmoticon